Nyaman

aku tidak peduli kamu ganteng atau tidak. yang penting kamu milikku, percuma kan kalau kamu ganteng tapi bukan milikku 
-boy chandra-
Mungkin setiap manusia pernah merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta berawal dari adanya perasaan "Nyaman" saat bersama dia, saat disamping dia, dan saat saat indah dengan dia. Perasaan nyaman itu sendiri muncul saat dia dan kamu saling memberi perhatian, saling memuja. Memang, suatu hubungan yang dijalin selain adanya rasanya cinta dan sayang tapi menurutku juga harus ada rasa nyaman. percuma kamu sayang kamu cinta tapi kamu ga menemukan nyaman didalam hubunganmu, for what?? dan menurutku dalam hubungan tanpa ada rasa nyaman itu kayak kamu lagi kejebak didalam lift yang pengap, rasanya pengen buru buru keluar dari sana. Nah, sama kayak hubungan tapi tanpa ada nyaman, kayak pengen buru buru lepas dari dia. Maka dari itu menurutku point utama dalam menjalin hubungan adalah kenyamanan, karena dengan aku nyaman dengannya aku yakin rasa sayang, rasa cinta akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Like my love story, is already comfortable, but there is one problem that makes comfortable is not useful.
Saat itu, aku mempunyai teman pria yang dikenalkan oleh sepupuku sendiri, dia ingin berkenalan sama aku karena dia tidak nyaman dengan perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya, akhirnya dia berkenalan denganku. Ya sama seperti pria dan wanita diluar sana yang berkenalan lewat media sosial, chattingan, kemudian ketemuan. Saat bertemu dengannya penilaian pertama aku adalah BIASA AJA, nothing special from he dia badannya gede, tinggi, hitam, dan cara berpakaian yang agak norak wkk, tapi aku menerapkan kalimat dont judge by cover akhirnya, kita jalan, di sepanjang perjalanan kita berbincang. Dan di detik itu aku mulai merasakan ada sedikit perasaan nyaman yang singgah dalam benak hatiku. 
Setelah pertemuan itu, kita lebih dekat dan lebih sering bertemu, hingga pada akhirnya, dia mengungkapkan perasaan yang dia miliki, dia masih belum punya rasa cinta tetapi dia sudah merasa nyaman jika dekat denganku, aku juga merasakan perasaan itu. Hingga akhirnya kita memutuskan ini untuk dijalani saja dulu. Kita menjalani hubungan yang saling nyaman tanpa penjelasan hampir 2 minggu, hingga pada akhirnya negara api menyerang wkk. Negara api yang ku maksud adalah aku tidak mendapat restu dari ibundanya, dan dia memutuskan untuk pergi dari aku dan lebih memilih pilihan orang tuanya, dia gak memperjuangkan aku, dia meminta aku untuk mencari pengganti dia yang lebih baik. Pas aku dapet kabar itu aku sempet diam, hening, aku gak bisa jawab apa apa, hingga pada akhirnya aku marah pada dia, marah pada diri sendiri, marah pada keadaan.
 Aku marah pada dia, kenapa dia bilang nyaman ke aku kalo dia ga bisa memperjuangkan aku, kenapa dia bilang dia ga mau dijodohkan kalo pada akhirnya dia mau dijodohkan, dia anggap aku ini apa? kenapa dia tidak punya pendirian, kenapa dia selalu goyah, kenapa dia tidak yakin dengan perasannya sendiri. Kenapa, kenapa, dan kenapa??? dia sudah sangat matang dalam hal usia tapi dia labil dalam mengambil keputusan. Aku marah, aku kecewa.
Aku marah pada diri sendiri karena aku terlalu mudah untuk disakiti, aku terlalu mudah memberikan hatiku, aku terlalu mudah untuk didapatkan, sehingga dia tidak pernah benar benar berkorban untuk aku, aku terlalu agresif, aku tidak sempurna, aku slalu salah, aku kurang beruntung, aku selalu dihina, aku selalu dikucilkan. Ya, aku wanita yang tidak terlalu berharga, aku wanita tempatnya salah, aku wanita yang rapuh, aku wanita yang lemah.
Aku marah pada keadaan karena aku merasa aku dipermainkan oleh keadaan disaat aku sudah nyaman aku selalu diberi kenyataan pahit, tapi aku slalu berfikir mungkin Allah menyelamatkan aku dari orang jahat. Mungkin Allah ga mau lihat aku tersakiti untuk kesekian kalinya meski pada nyatanya aku yang selalu tersakiti. Ya, aku berfikir positif, mungkin Allah sedang menjaga aku dari orang orang jahat, dan Allah sudah menyiapkan yang terbaik untuk aku nantinya.
Dan dari kisah ini, aku belajar untuk tidak terlalu mudah menaruh hati, dari kisah ini aku lebih berjaga jaga, dan dari kisah ini aku berpesan kepada semua pria pria baik di luar sana untuk tidak terlalu mudah memberi harapan dan mengungkapkan rasa nyaman yang kalian miliki jika pada akhirnya, kalian masih belum yakin dengan perasaan yang kalian miliki. Dari kisah ini aku belajar bahwa yang berusia matang belum tentu bisa konsisten, terkadang dia masih labil bahkan lebih labil dari para remaja. 
Dan teruntuk wanita beruntung yang bisa mendapatkan tempat spesial di orangtuamu, aku menitipkan dia padamu, jangan sakiti dia, buatlah dia bahagia, bikin dia nyaman dengan sikapmu, buat dia tersenyum, jangan pernah tinggalin dia, support dia, sayangi orang tuanya seperti kamu menyanyangi orang tuamu, aku disini sudah mengikhlaskan dia bersama kamu. Bahagialah bersamanya, hingga kalian menua bersama, hingga kematian yang memisahkan kalian, berikan orang tuanya cucu yang lucu. 
Dan teruntuk kamu, pria yang aku sayangi, yang aku cintai, yang aku kagumi, bahagiakan wanitamu, jangan sakiti dia, jangan pernah beri dia harapan jika kamu belum bisa memberikan harapan itu, jangan kecewakan dia, cukup aku yang terakhir kau kecewakan. Dia wanita yang baik yang telah dipilihkan orangtuamu untuk menemani kamu dalam suka dukamu menjalani hidup. Dia yang slalu ada di sampingmu, dia yang slalu ada di doamu, dan kamu slalu ada di dalam doanya. Kamu pernah bilang kan kalau pilihan orang tua tidak akan pernah salah. Jadi pasti dia adalah yang terbaik.
Aku disini bahagia jika kamu dan dia bahagia.


➸ANH 💜

dari aku yang dulu pernah kau bahagiakan
JVAP 💜


Komentar